Krisis global dan pengaruhnya terhadap Kalimantan Timur

Jumat, 15 Mei 2009

Krisis global tentu saja turut memukul ekonomi lokal di Kalimantan Timur, terutama di sektor industri. Sektor perkayuan yang dulu pernah menjadi primadona di Kaltim, hari ini satu persatu rontok. Menurut data yang disebutkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Disnakertrans Kaltim, Isran Napiah, “bahwa Dampak krisis global benar-benar menghantam sektor perkayuan di Kaltim. Akibatnya, sedikitnya 3.600 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam setahun terakhir hingga Maret 2009, menyusul terhentinya sejumlah industri kayu lapis dan HPH di Kaltim”[1].

Selain melakukan PHK, sejumlah perusahaan juga telah merumahkan ribuan pekerjanya. Data di Disnakertrans Kaltim menyebutkan, sekitar 4.562 karyawan yang telah dirumahkan. Tak tertutup kemungkinan mereka yang dirumahkan ini juga telah atau akhirnya terkena PHK. Sebab hingga kini belum ada kabar membaiknya iklim usaha di sektor perkayuan[2]. Krisis ini tidak hanya kita maknai dalam skema pengetatan pergerakan modal (PHK, merumahkan pekerja, pengurangan jam kerja, dll), namun krisis ini harus pula kita lihat dari serapan modal yang selama ini hanya bergantung kepada sektor industri tambang dan migas yang memang menjadi keunggulan khusus (comparative advantage) Kalimantan Timur. Karena kaltim selama ini bergantung pada sektor ini yang secara statistik besar pada skala ekspor, maka pengaruh krisispun akan terasa sangat kuat meski pada pemodal berusaha menutup-nutupinya. Seperti yang disebutkan pada bagian awal bahwa krisis over produksi memang tidak kasat mata, namun dapat terlihat dari kecenderungan lalu lintas peroduksi. Tengok saja bagaimaa harga minyak, batu bara, gas, dll begitu drastis penuruanan harga beli pasarannya. Ini tentu akan mengakibatkan tingkat pendapatan daerah dari sektor ini, dan tentu saja sekali lagi rakyat-lah yang akan menanggungnya. Buruh-buruh pabriknya akan dipaksa kerja lembur, PHK, dirumahkan, dan status kerja outsourcing/kemitraan akan semakin membabi buta.

[1] Sumber : http://tribunkaltim.co.id/. Tanggal 3 April 2009.
[2] Ibid,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk berkunjung di BLOG saya yang katro ini. Biasakanlah berkomentar setelah Anda membaca artikel. But No Spam, No Porn....OK Bro!!!